Cerpen anak




PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya,  kami dapat menyelesaikan Tugas membuat Novel Anak yang berjudul Indahnya Tangan Bersama.  Dalam mengarang Novel Anak ini Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia,  penulis tidak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa.
Kami menyadari tanpa arahan dari dosen kami dan berbagai pihak,  tidak mungkin kami bisa menyelesaikan Tugas Apresiasi sastra dalam membuat Novel Anak ini.
Novel Anak ini di telah di usahakan agar bisa bermanfaat dan cocok untuk pembaca Anak - anak ataupun orang dewasa. Untuk itu kami sebagai penulis mengucapakan terimakasih.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagj penulis khususnya para pembaca pada umumnya.
                                                                                  Malang, 12 Juli 2019
               
 Penyusun
Daftar isi
Bab I    : persahabatan yang tak ada ujungnya
Bab II   : arti sahabat
                    Bab III : Tugas Keterampilan
Bab IV : Echa









BAB 1
PERSAHABATAN YANG TAK PERNAH ADA UJUNGNYA
True friend not only accept who you are, but also help you become who you should be.” (Teman sejati tidak hanya menerima siapa kamu, tetapi juga membantumu untuk menjadi dirimu yang seharusnya).
 —Anonymous-
Hari ini aisyah dan teman –teman Aisyah bermain di belakang rumah Aisyah, tiba-tiba mereka menemukan burung yang jatuh dan Siti mengambil burung itu .
“Kasian burung ini, teman-teman kita rawat yuk burungnya ,”kata Siti .
“Tapi Siti burungnya akan kita taruh dimana?.”Tanya Sasa.
“Jangan dirumah Ku.” Saut Echa.
“Ya sudah dirumah Ku aja.” Pinta Aisyah.
“Sip,setuju.”bersama
“Tetapi sekarang kita obati terlebih dahulu burungnya.”  Saran Echa
Kemudian mereka berjalan sambil membawa burung itu ,ketika mereka sampai dirumah Aisyah mereka langsung mencari tempat untuk dijadikan rumah burung itu. Kemudian mereka langsung mengobati burung itu. Setelah mengobatinya mereka meberi makan burung itu dan kemudian menaruh burung itu ketempat yang tadi yang  mereka cari.
Kesokan harinya Aisyah dan teman-teman nya berangkat sekolah, mereka  berjalan sambil ngobrol tanpa mereka menyadari sedari tadi Buguru Naya  mengikuti mereka dari belakang.
“eheem , hayo lagi ngomongin apa?.” Tanya Buguru Naya.
“hehhehehehehehe”. Mereka hanya tersenyum .
“enggak bu,kita gk ngomongin siapa siapa bu. Kita Cuma ngobrolin burung yang kemarin kita  temuin bu.” Jawab echa.
“Terus kalian apain burungnya?.” Tanya Buguru Naya.
“Kita rawatlah burungnya bu.” Jawab mereka serentak.
“Baguslah kalau gitu.”
“Iya bu”
Kemudian mereka pun berjalan bersama.
*****
Kriiiiiiiiing. Kriiiiiiiing bel pulang pun berbunyi dan murid murid keluar,Aisyah dan teman –teman nya berjalan bersama sambil tertawa bersama.
Ketika mereka sampai di pertigaan mereka berpisah mereka melambaikan tangan  satu sama lain.
Asiyah yang sedang berjalan samnbil bernyanyi bertemu dengan seorang nenek yang sedang ingin menyebrang jalan , Ais panggilan akrab Aisyah menghampiri nenek itu.
“Nenek mau nyebrang?.” Tanya Ais.
“Iya nak.”
Kemudian Ais pun membantu menyebrang, kemudian setelah membantu menyebrang dia pun berjalan.
Pukul 12.00 Ais sampai rumah, ia pun masuk rumah .
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Ais sudah pulang?”Tanya bunda
“iya bun.”
“Ya sudah kakak taruh tas nya dan kemudian mandi dan setelah mandi baru sholat dan jangan lupa makan siang.”
“Siap bunda peri.” Ais berjalan sambil tertawa.
Ia pun menaruh tas nya di belakang pintu ,kemudian iapun mengambil handuk dan ia pun bergegas mandi,setelah selesai mandi Ais pun bergegas ganti pakaian dan kemudian sholat.
Ketika ia selesai sholat, ia pun langsung kebawah untuk makan, ia melihat bunda sedang menata makanan untuk Aisyah dan adik nya. Ia pun menghampiri bunda dan bertanya ,
“Bunda masak apa bun,? Tanya Aisyah.
“Masak makanan kesukaan kakak dan adek Rara.” Sambil menaruh makanan nya.
Kemudian setelah selesai menyiapkan makanan nya merekapun makan bersama setelah mereka selesai makan merekapun membersihkan sisa makanannya.
Setelah Ais dan bunda membersihkan sisa makanannya,Ais pun meminta izin untuk memberi makan burungnya dan kemudian bermain,
“Bunda,Ais pamit dulu ya.”
“Mau kemana sayang?.”
“Mau kasih makan gentong.” Sambil tersenyum.
“Siapa itu gentong?.” Tanya bunda bingung.
“Si burung yang kemarin Ais temuin.” Sambil tersenyum lebar.
Bunda hanya menganggukkan kepalanya, sambil mengelus rambut putri kecilnya.
Kemudian dia bersalaman dan pergi.
“Assalamualaikum bun.” Sambil bersalaman.
“Iya sayang hati-hati ya di jalan.”
“iya Bunda.” Sambil mencium pipi bunda.
Kemudia Aisyah pun pergi dengan membawa makanan untuk Burung yang Ia tolong kemarin,aisyah berjalan menghampiri burung itu, dengan mengatakan.
“Burung cepat sembuh ya, nanti kalau udah sembuh kita main bareng.”
Kemudian terdengar suara Echa memanggil Aisyah.
“Ais!.” Panggil Echa.
Aisyah pun menoleh dengan melambaikan tangan nya.
“Ais lagi apa?.” Tanya Siti.
“Siti ais lagi ngasih makan burung yang kita tolong kemarin, malah nanya lagi ngapain.”
 “hehe heheheheh.” Siti tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Udah udah kok malah berdebat.” Pisah Aisyah.
“Maaf nyonya besar.”
“Ish,Echa.”
Setelah mereka bercanda , mereka pun pergi bermain,sambil berjalan mereka berbincang-bincang tentang pekerjaan rumah yang diberikan Bu Guru Naya, tentang cinta tanah air untuk murid, mereka terus berbincang, sampai mereka bertemu pak tono tukang kebun sekolah.
“Ini neng yang cantik-cantik lagi ngomongin apa kok kayak bingung gitu atuh.?” Tanya pak Tono.
“Ini pak kita lagi bingung tentang yang di maksud cinta tanah air untuk murid itu apa sih.” Jelas Aisyah.
“Cinta tanah air untuk seorang murid itu banyak neng.”
Jawaban pak tono makin membuat Aisyah,Echa, sama  Siti bingung,
“Maksudnya  pak Tono kok kita makin bingung.”
“Gini neng buat murid itu contohnya banyak kayak disiplin,gotong royong,tolong menolong, dan lain lain.”
“oooooooooo.” Jawab Aisyah dan teman temannya dengan menganggukakan kepala.
“Neng-neng udah ngerti belom.?” Tanya pak Tono.
“Insyaallah pak.” Jawab Aisyah.
“Makasih pak Tono.” Serentak
Kemudian Aisyah dan teman teman berjalan sambil membicarakan tentang cinta tanah air.
Pukul 14.30 Aisyah dan teman-teman pulang karena jam menunjukkan masuk waktu asar dan mereka pun bergegas untuk pulang sebelum mereka di cari orang tua mereka.
Setelah mengantar mereka pulang Aisyah pun masuk ke kamar dan bergegas mandi kemudian sholat. Setelah selesai sholat dia kebawah untuk belajar bersama bunda, saat Aisyah sampai di bawah ia menghampiri bunda yang sedang menonton televise bersama Arad an Ayah.
“Bunda, Aisyah tidak mengerti tentang ini.” Dengan menunjukan buku pelajajaran Aisyah.
“Ya sudah mana bunda ajari.”
Kemudian Aisyah menghampri bunda dan mulai belajar.
‘Menurut Kakak cinta tanah Air bagi siswa itu apa.?’ Tanya bunda.
Aisyah masih berfikir.
“Mentaati peraturan ,mengerjakan tugas itu apa coba.?”
“Hehehehe, iya juga ya.”
“Alesan nya apa coba.?”
“Karena sekarang beda seperti zaman dulu kalau dulu cinta tanah Air di tunjukan dengan membela dan menyerahkan nyawanya karena negara masih di jajah ,sedangkan sekarang tidak ada penjajahan maka cinta tanah air ditunjukan dengan cinta produk local atau bagi siswa cinta tanah air di tunjukan dengan mentaati peraturan, mengerjakan tugas dan masih banyak lagi.”
Bunda tersenyum. Dan Aisyah menulisnya, setelah menulis Aisyah mengerjakan soal selanjutnya.
Setelah selesai mengerjakan ia duduk sambil menonton televise dengan Ara dan Ayah.
****




BAB II
ARTI SAHABAT
Sahabat yang baik tidak pernah mengarahkan
sahabatnya kearah yang tidak baik.

Pagi ini Aisyah tidak masuk sekolah karena badannya yang sedang tidak enak.Pintu terbuka perlahan dan mengagetkan Aisyah yang sedang istirahat.
“Sayang.” Suara lembut bunda mengejutkan Aisyah yang sedang tertidur pulas.
“eheeeem.”
“Sayang kamu makan dulu ya terus kamu minum obat ya.” Pinta bunda.
“Iya bun.” Sambil terbangun.
Kemudian ia pun bangun dari kasur dan duduk kemudian makan dengan disuapin oleh bundanya. Baru 3 suap Ais sudah minta berhenti makan tetapi bunda tetap memaksa agar menghabiskan makanannya.dan Ais menghabiskan makanan nya dan kemudian minum obat yang telah disediakan bunda,
Jam dinding menunjukkan jam 10.00 siang, Aisyah terbangun dan mulai mengeluh sendiri,
“Ah bosen banget,aku gak mau sakit lagi ah, gk enak sakit itu, enakkan sekolah,disekolah rame bisa bermain dan ketawa sama temen-temen ku,tapi kalau di rumah, Cuma tiduran kalau gak melukis, eh aku lupa hari ini kan aku belum nulis.” Kemudian Aisyah pun meraih buku diarinya yang berwarna pink bercorak kan hellokity karena hellokitty adalah boneka kesukaan nya, bahkan kamar nya pun bercorak kan hellokitty, semua berwarna pink, bahkan gelas kesayangan nya itu juga bergambarkan hellokitty. 
Tangan nya pun mulai bergerak “Hari ini aku gak masuk sekolah, di rumah sangat tidak asyik, karena di rum ah sendirian kalau di sekolah asyik bisa bermain bisa becanda dan juga bisa belajar bareng Echa,dan Siti, tapi kalau dirumah Cuma tiduran dan belajar sendiri.” Kemudian ia tertidur dengan memeluk buku diarinya.
Jam 12.00 bunda membangunkan nya untuk makan siang dan minum obat, saat Aisyah makan terdengar suara Echa dan Siti memanggilnya dari luar, Ais pun langsung beranjak keluar kamar tanpa menghiraukan makanan nya. Bunda pun langsung menyusul nya.
“Kalian lama sekali sekolah nya Ais sendirian di kamar, gak seru kalau di kamar sendiri itu,ya udah ayok masuk.”Ajak Ais.
“Iya tadi kita dapet tugas dari Buguru Naya.” Kata Echa.
“Tugas apa?.” Tanya Ais.
“Tugas bikin puisi tentang cinta tanah air.” Jelas Siti.
“Ais.”
“Iya, Echa,ada apa?.” Tanya Aisyah.
“Laper.” Ujar Echa sambil senyum senyum.
“Is kamu apaan sih Cha.” Tegur Siti.
“Emang kenapa.?” Tanya Echa.
Siti langsung memalingkan muka nya.
“Ya udah kamu  ke dapur aja minta ke bunda.”
“Makasih Ais.” Sambil berlari ke dapur.
Kemudian Siti dan Aisyah pun melanjutkan tentang tugas nya,  dan tak lama kemudian Echa dan bunda datang dengan membawa nasi  dan obat untuk Aisyah.
“Kakak minum obat dulu ya, biar Echa sama Siti  makan, Siti mau makan ambil di belakang ya, dan ingat gk boleh sampai berserakan makanannya.”
“Siap bunda.”
Kemudian Siti pun kebelakang untuk  mengambil makanannya, dan selang beberapa menit Siti sudah kembali dengan membawa makanan. Kemudian mereka makan di kamar Aisyah. Setelah makan mereka mencuci piringnya dan kemudian kembali ke kamar.
Tanpa mereka menyadari jam dinding menunjukan pukul 15.00 mereka harus pulang sebelum menjelang malam, dan Aisyah pun mengantar mereka sampai depan rumah.
“Makasih ya teman-teman sudah datang kerumah Aisyah.”
“Iya Ais kan kita sahabat.”
“Besok kita kesini lagi ya.’ Ujar Echa.
“iya teman-teman.”
Setelah Aisyah mengantar Echa dan Siti ke luar Aisyah pun masuk dan kemudian hendak mandi tetapi di larang oleh bunda.
“Kakak mau kemana.”
“Mau mandi Bunda, emangnya kenapa?.” Tanya Aisyah.
“Kakak gak boleh mandi dulu, Kakak kan masih sakit.” Tegur Bunda.
“Tapi bun.”
“Mau dengerin Bunda atau enggak.?”
“Iya, Bunda Ayah kemana kok belom pulang.?”
Kemudian terdengar orang mengucapkan salam, dan Aisyah pun langsung berlari dan membuka kan pintu.
“Ayah.” Kemudian langsung memeluk Ayah.
“Iya sayang.” Dan langsung mengeendong Aisyah.
Dan membawanya kedalam.
“Putri Ayah sudah sembuh.?” Tanya Ayah.
“Udah dong.” Jawab Aisyah dengan semangat.
“Syukurlah kalau gitu, oh iya bunda mana.?’ Tanya Ayah.
“Bunda mungkin lagi sama Rara” Jawab Aisyah.
“Yaudah Kakak kekamar Ayah mau ketemu Bunda sama Rara dulu, inget jangan lupa istirahat.”
Kemudian Aisyah pun kekamar.


*****

Kriiiiing………. Suara alarm Aisyah membangunkan ia dari malam panjangnya, Aisyah pun bergegas untuk mandi dan sholat dan juga siap siap berangkat, ketika ia selesai mandi ia langsung mengambil air wudhu untuk ia sholat, kemudian ia segera bergegas untuk sholat setelah ia rapi, selang 10 menit ia keluar kamar dengan sudah mengenakan seragam sekolah.
“Sayang kok kamu pakai seragam sekolah.?” Tanya bunda.
“Iya Bun Aisyah udah sembuh Bunda.” Jawab Aisyah.
“ya udah kalau Kakak udah sembuh, ya udah Kakak sarapan dulu terus Ayah anter sekolah.”
Kemudian mereka sarapan bersama,
Pukul 6.30 mereka selesai sarapan dan Aisyah bergegas buat berangkat sekolah, sebelum berangkat Aisyah bersalaman kepada Bunda, dan kemudian Aisyah berangkat dengan di antar Ayah. Di tengah perjalanan Aisyah bertemu dengan Echa dan Siti, kemudian Aisyah berhenti dan menyuruh Echa dan Siti untuk masuk.
“Kamu udah sembuh Ais.?” Tanya Echa.
“Alhamdulillah udah sembuh dong.” Dengan nada semangat.
“Syukurlah.”
“Ya udah berangkat yuk.”
Kemudian mereka pun berangkat, 10 menit mereka sampai di sekolah, mereka pun keluar dan berpamitan, kemudian merekapun masuk.
*****
Kriiiiiiiiing ………. Bel istirahat berbunyi murid-muridpun keluar Aisyah,Echa dan Siti pun keluar dan menuju kantin sambil berjalan mereka membicarakan tentang tugas bahasa jawa yang di berikan bu Naya.
“Nanti kita ngerjain dirumah kamu ya Ais?.” Saran Echa.
“Iya bagus tu, sambil kita liat burung yang kemarin.” Jawab Siti.
Kemudian mereka berjalan,dan ketika mereka hendak kekantin mereka melihat ada ibu-ibu yang sedang meminta minta, kemudian Aisyah pun menghampiri dan memberikan selembar uang 5.000.
“Terimaksih banyak Nak.” Ujar ibu itu.
Aisyah tersenyum dan pergi meninggalkan ibu itu, dan kemudian mereka pun berjalan lagi.
“Oh iya teman-teman sepulang sekolah nanti kita keperpustakaan yuk, kita pinjam buku disana.”
“Iya Aisyah.” Jawab Echa dan  Siti.
Kemudian mereka mencari tempat untuk duduk dan memesan makan.tak perlu waktu lama makanan pesanan mereka datang.

Jam menunjukan pukul 10.30 mereka pun masuk, ketika sudah sampai dikelas Bu Guru naya belum tiba, mereka duduk, Aisyah pun mengambil buku di tasnya kemudian mulai menulis.
*****
Jam 12.00 murid-murid keluar untuk pulang sekolah, Ayah Aisyah sudah menunggunya di depan gerbang dan Aisyah menghampirinya.
“Ya udah ayok masuk.” Ajak Ayah.
“Bentar yah, nunggu Echa sama Siti.” Jawab Aisyah.
“Echa,Siti cepet.” Teriak Aisyah.
Kemudian mereka lari, dan masuk ke mobil.
“Tadi dapet pelajaran apa di sekolah.” Tanya Ayah.
“Banyak yah.” Jawab Aisyah.
Dalam perjalanan mereka bercerita dan sampai di depan rumah Echa mereka berhenti.Echapun turun dan Siti juga ikut turun.
“Makasih om.”
“Iya sayang.”
Kemudian mereka berjalan dan di tengah perjalanan Aisyah bertanya.
“Yah, Aisyah boleh Tanya gak yah.?”
“Boleh.”
“Yah gotong royong itu gimana sih.?”
“Gotong Royong itu saling membantu sayang seperti Aisyah membantu bunda dan Aisyah membantu Echa dan Siti.”
“jadi menyontek itu juga gotong royong soalnya kan membantu.”
“Bukan sayang, yang di maksud gotong royong itu, sesuatu yang dikerjakan sendiri berat tetapi jika di kerjakan bersama menjadi ringan, seperti Aisyah membantu ibu dengan menyapu atau memcuci piring, seperti itu sayang.”
Aisyah hanya menganggukan kepalanya.

Bab III
Tugas Keterampilan
Aisyah sedang perjalanan pergi ke sekolah yang di laluinya bersama temannya,  echa. Mereka membicarakan Mbb ( museum barang bekas)  yang ingin mereka kunjungi saat jam istirahat nanti, 
"ais nanti istirahat kita ke mbb yuk,  liat liat barang bekas hasil karya kakak kelas kita", echa
Aisyah yang sedang berjalan,  serontak langsung menoleh ke samping dwngan raut wajah bahagia mendengar ajakan echa,
"iya ayok,  sekalian ngajak anak anak kelas kita ke mbb"
"sebenarkan kemarin mau ngajak kamu tapi sayang,  Kamu sakit"
"iya cha,  kemarin aku sakit demam berdarah,  samping rumahku ada selokan,  karena swring hujan, jadinya airnya menggenang di selokan itu,  pak Rt " jawab aisyah Kemarin menjenguk aku, tetangga tetanggaku yang sakit,  katanya karena banyaknya sampah yang di buang sembarangan oleh masyarakat sekitar, bahkan pak rt bilang langsung ke aku "


Tet...  Tet...  Tet...  Bel masuk berbunyi,
Ayo cha, buruan,  kita udh masuk, ajak aisyah dwngan berusaha menarik lengan echa yang masih saja bercerita.
Kali ini bapak thoriq yang akan mengajar di kelas,  guru keterampilan di sekolah ini.
"anak - anak karena kemarin kaian sudah mendapatkan materi tentang keterampilan,  swkarang waktunya untuk praktik membuat kerajinan dari barang barang bekas,  1 kelompok terdiri dari 5 anak" ucap pak thoriq.
"oh iya namanya barang bekas, harusa harus menggunakan barang barang yang sudah tidak di gunakan,  tidak bolwh membeli barang yah,  ayo sekarang berkumpul dengan kelompoknya masing - masing! "
"iya bapak.." seru seluruh anak kelas
"pak,  saya mau bertanya,".   ucap Edy sambil mengacungkan tangan.
"pertanyaan yang bagus,  jadi setiap kelompok cukup membuat satu saja yah,  setiap anak harus saling membantu kelompoknya,  jangan sampai ada yang hanya berdiam diri,  jaga kekompakan kalian yah" seru pak thoriq dengan tersenyum. Pak thoriq memang di kenal sebagai guru yang ramah,  selalu mengayomi setiap murid di sekolah.
Berkumpullah setiap anggota di setiap kelompoknya. Echa, siti,  aisyah,  noval dan bobby adalah satu kelompok yang di koordinari oleh noval, karena di bandingkan dengan lainnya, novallah yang papling pandai dalam mengayomi teman temannya dengan adil.
"kita buat barang bekas dari apa yah? " tanya bobby yang tak pernah lepas mulutnya dari snack setiap saatswkalipun ketika pembelajaran berlangsung,
"emmm, . . Gimana jika menggunakan barang bwkas dari kardus?  Sahut siti
Yuk... yuk... Bobby dan echa mengangguk.
"hemmm...ide yang bagus,  kardus kan mudah di dapat,  bisa di buat wadah barang, oh iya bisa juga untuk tepak, atau tempat pensil,  tapi kebayang gak sih kalo bahannya dari kardus? 
Kardus kan kena air sedikit langsung lepek,  juga kardus adalah yang yang terlalu biasa karena orang memang udah banyak yang manfaatin."jika plastik bagaimana? 
Karena kan sumber sampah paling banyak berasal dari pemukiman dan masih sangat minim pengelolaannya,  juga plastik sulit untuk di degradasi,  bahkan tidak bisa di degradasi oleh alam"
Ais, sahut siti
"degradasi itu apa?  Kamu kok udah tau bahasa Begitu?
Aisyah menjawab,  " degradasi itu perubahan kondisi tanah menjadi lebih lapuk dan mengandung lindi "kita kan sama ibu guru dn bapak guru di suruh swring sering membaca,  biar wawasan kita itu luas,  sekalipun umur kita masih dini tapi kita bisa melebihi pengetahuan orang dewasa asal kita mau membiasakan mmbaca"
Plok... Plok... Plok...  Serentak mereka memberi tepuk tangan kepada aisyah. "ok kita membuat barang bekas dari bahan plastik yah teman teman,  ide yang bagus untuk selanjutnya kita lanjutkam besok saat istirahat, ayok kita pulang semuanya" kata noval.
"assalamualaikum yah,  bu,  ais udah datang" dengan menampilkan wajah bahagianya.
"wh anakku udah datang,  pulang pulang bawa wajah gembiranya,  hayooo ada apa? " sahut ibu aisyah."tadi aisyah dapat tugas kelompok,  di suruh membuat kerajinan dari barang bekas,  dan kelompokku memilih plastik sebagai bahan dasarnya"
"anak yang pintar,  iya nak karena yang biasa ibu katakan ke ais,  plastik adalah limbah yang akan banyak di temui di pemukiman warga, ko bisa di daur ulang nak" "ayok ke pantai,  pasti kamu butuh ketenangan,  sudah lama kan kita tidak kesana" ajak ibu aisyah terhadapnya.
" yah,,, ayo kita berangkat ke pantai, anak kita sudah datang"
Tibalah mereka di pantai setelah 10 menit perjalanan. Tempat yang sangat dekat dengan rumahnya.
Tiba toba saat mereka sekeluarga sedang asyik menikmati indahnya pantai,  di kejutkan di kejutkan dengan pemandangan yang agak jauh di tepi pantai Tergeletaknya paus, paus yang begitu besar, ketika mereka berteriak agar orang orang yang di pantai membantu ikan paus tersebut.
Ketika orang orang sudah banyak berkumpul mengeruninya, mereka bingung karena sangat besar tubuh ikan paus tersebut,  bagaimana cara menolong ikan paus yang terdampar yang memiliki tubuh berkali kali lipatnya lebih besar dari manusia,  paus itu terlihat tampak lemah sekali,  seperti nyawa sudah di ujung tombak,  mereka semua tetap sana berusaha membantunyatapi tetap saja meskipun jumlah mereka 30an belum bisa mengembalikan ke lautan karena tubuh yang di milikinya.
"bu,  kasian sekali paus itu"seru aisyah
"iya kasian nak" kita harus membantunya sampai paus itu bisa hidup kembali dengan nyaman"
"ayo kita panggilkan petugas,  karena mereka pastinya yang lebih ahli akan hal ini" kata salah satu pengunjung pantai .
Sembari menunggu petugas yang datang, satu persatu burung pemakan ikan datang dengan melatuk ikan paus yang sudah tak berdaya.
"bu,,  bu,,  pausnya kasian di pelatuk sama burung itu,  aisyah yang sembati melihat paus sejak ber jam jam.
" setalah berjam jam menunggu,  di ketahui bahwa paus sudah menjadi bangkai. Mereka bersama sama tetap melindungi paus itu agar tidak di pelatuk oleh burung burung yang mencoba melatuknya.Ketika petugas datang dan melihat bahwa ikan paus sudah dalam keadaan mati,  di situlah di besah tubuh ikan paus,  sedihnya dalam tubuh paus hampir sebagian menelan sampah plastik .
Masyarakat seketika itu malu melihat paus yang mati terdampar karena plastik.
Pada hari itu juga, di adakan beraih bersih masal  di pantai tersebut,  mereka bergotong royong untuk mengambil sampah sampah yang berserakan di pantai.
Keesokan harinya,  aisyah beserta teman temannya berbincang di depan kelas, aisyah seakan akan sebagai juru bicara,  bercerita tentang kejadian kemarin siang di pantai.Maka dari itu kawan,  kita tidak boleh membuang sampah sembarangan. Karena imbasnya akan kemabali ke kita juga orang lain,  bahkan heean hewan di lautan,  oh iya kalian tau gak sih,  di dalam tubuh paus itu hampur semuanya berisi sampah plastik,  bener kan kataku, kalo plastik itu memang sulit di degradasi, di tanah aja sulit,  apalagi di perut paus"
boby menyahut, "iya ais,  jadi mulai saat ini sehabis makan snack,  akan aku buang langsung ke tempat sampah, terus gimana teman teman kabar tugas kita"
"gini aja kita membuat kotak pensil dari wadah botol,  seperti botol aqua,  dari situ di belah menjadi 2, kata noval
"iya aku setuju,  lanjutnya bagaimana jika kita kasih pewarna biar lebih bagus" seru aisyah
Iya iya aku setuju,  nanti pulang sekolah kita buat aja yuk,  siti menimbali
Oh iya bahan bahan yang kita butuhkan pastinya banyak,  kita bagi tugas saja yah
Siti membawa lem tembak dan korek
boby membawa botol botol bekas
Noval membawa cat. Kan kamu punya banyak val,  hihi,  selaku keluarganya sebagai penjual cat dan lain sebagainya
Echa membawa botol bekas juga yah Karena setelah diskusi kita tadi kan ingin membuat tepak pensil 20 untuk tugas sekolah dan kita bagikan kw teman teman kita,  dan dan aku bawa gunting. Dan juga botol bekas Keesokan harinya sesuai dwngan waktu pengumpulan tugas keterampilan bertemakan barang bekas, dengan bahagianya mereka saling melihat hasil buatan kelompok lainnya di kelas
"Selamat pagi anak anak, selamat datang,  sesuai perjanjian kita kemarin lusa,  pengumpulan tugas kelompok pada minggu lalu bagaimana?  " Kata pak thoriq
"pagi juga pak,  alhamdulillah selesai pak, sahut anak anak di kelas
"kelompok 1 membuat apa? Ferly buat apa? Dan bagaimana cara pembuatannya? "
Buat celengan dari kardus pak,  gak tau saya cara pembuatannya,  jawab ferly dwngan suara gugup
"loh kok bisa tidak tau cara pembuatannya ?"
Nadin menjawab," ferly gak mau bantuin pak,  katanya gak bisa,  jadi dia tidak membantu,  ini yang membuat aku sendiri kok pak,  rajin kan aku,  lainnya mau bantuin tapi jelek hasilnya,  ya udah aku bilang,  biar aku saja semuanya yang ngerjain,  pikirku kalo jelek kan juga jelek nilainya"
Pak thoriq pun menimbali "tidak boleh seperti itu na,  ini tugas kelompok bukan individu, sengaja memang saya jadikan tugas kelompok bislar saling membantu anggotanya yang tidak bisa,  juga agar tugasnya terwujud dengan baik,  disini bukan hanya menilai dari hasilnya saja yah tapi juga prosesnya dan kekompakan dalam kelompok" jawab pak thoriq dwngan menjelaskan panjang lebar"
" saya menugaskan untuk kerja kelompok seperti halnya indonesia,  imdonesia bisa merdeka karena bersatu,  sekalipun berbeda beda tetapi tetap satu jua,  harus saling membantu yah anak anak,  terhadap anggota kelompoknya juga tidak boleh egois, ingin mengerjakan sendiri Karena berfikir lainnya tidak bisa,  terutama untuk kelompok satu,  ingat ingat yah,  harus bersatu,  semangat,  ucap pak thoriq Setelah lanjut menanyai tiap kelompok,  sampailah pada kelompok 3 yang beranggotakan noval, aisyah,  echa,  siti dan bobby.
Noval selaku kelompok 3 menjelaskan cara pembuatan tepak bolpoin kepada pak thoriq juga teman temannya.
"kelompok kami membuat tepak pensil dari plastik pak,  menggunakan bahan dasar plastik karena plastik adalah barang bekas yang paling mudah di temui dan di dapat tapi sangat minim pengelolaannya pak,  untuk di daur ulang kembali, juga.. "
"sudah cukup nauval,  sekarang saya bertanya kepada siti yah,  takutnya nanti sama seperti kelompok tadi,  yang ngerjain hanya 1, cara pembuatannya bagaimana siti?." ucap pak thoriq
" jadi kami bagi tugas pak untuk membuatnya ada anggota yang membawa gunting,  ada juga yang membawa botol dan lain sebagainya,  terus membuatnya itu botol di gunting serapi mungkin. Lanjut di warna dengan cat Dan di kasih aksesoris bunga dadri plastik,  dan di lem dengan lem tembak" jawab siti "bagus baguss,  jadi setiap kelompok harus turun tangan semua untuk membantu kelompoknya seperti kelompok 3, alhamdulillah selesai Semuanya,  terimakasih semuanya wassalamualaikum wr wb".















     BAB IV
ECHA
“Jadilah dirimu sendiri dan jangan dengarkan kata orang tentang dirimu karena yang tau disimu adalah kamu sendiri,jadikan perkataan orang sebagai nasehat.”

Echa adalah sahabat Aisyah dan Siti hari ini echa tidak masuk karena kakak nya baru saja kecelakaan, echa sangat bersedih hari ini.
“Siti nanti pulang sekolah kita ke rumah Echa yuk.” Ajak Aisyah.
“Iya yuk, kasian dia pasti sedih banget sekarang.”
Kemudian mereka pun berjalan menuju kelas. Saat mereka sampai di kelas mereka duduk dan bu guru Naya datang dan membawa surat,
“Anak-anak ibu bawa surat untuk orang tua kalian, surat untuk ujian tengah semester yang akan di lakukan 1 minggu lagi, jangan lupa untuk yang ibu panggil namanya maju kedepan ya.!”
“iya bu.” Jawab semua murid.
Kemudian bu Naya memanggil satu persatu dan murid-murid pun juga maju sesuai urutan.
Ketika Echa di panggil Siti pun maju dan mengambil suratnya. Dan tanpa sengaja Siti melihat jumlah uang spp Echa yang nunggak 3 bulan tanpa mereka ketahyi selama ini.
“Ais banyak banget loh 150 ribu, kenapa Echa gak pernah cerita.”
“Iya kasian kita bantu yuk.”
“Tapi gimana caranya?.”
“iya sih, Gampang nanti Ais bilang ke ayah biar ayah yang bayarin.”
“ya sudah Kalian boleh pulang karena hari ini semua guru akan rapat dan murid murid boleh pulang dan jangan lupa untuk belajar yang sungguh sungguh ya anak-anak.”
Murid-murid pun merapikan buku buku nya, bergegas untuk pulang .
Ais keluar bersama Siti dan melihat Ayah sudah menjemputnya, kemudian mereka pun menghampirinya. Dan masuk mobil sambil memberikan surat tadi.
“Yah, Aisyah boleh minta tolong gak,?”
“Apa sayang.
“Gini, echa kan spp sekolah nunggak 3 bulan dan itu uang nya 150 ribu Aisyah sama Siti pingin bantu yah kasian dia, Kakak nya kan habis meninggal jadi kasian kalau sampai gak ikut ujian gara gara uang spp yang nunggak.”
“Ya udah nanti Biar Ayah bicara ke bunda, biar bunda yang bayarin.”
“Makasih ayah.”
“Habis ini kalian pulang dulu terus kalau mau ke rumah echa habis ini setelah makan  dan ganti pakaian.”
  Pukul 15.00 Aisyah datang kerumah Echa untuk menjenguk sahabat nya bersama Siti.
“Echa kita ujian tinggal 1 minggu”
“Iya echa tau, tapi echa gk bisa ikut” sambil menunduk.
“Jangan khawatir echa aisyah sama siti tadi udah mau bnatu kamu ini ada uang 200 untuk kamu buat bayar spp kamu sama buat beli nasi maaf kalau kurang, ini Siti sama Aisyah habis pecah celengan dan di aisyah Cuma ada 150 dan di siti ada 50 ribu jadi gak bisa bantu banyak, maaf ya Echa.”
“echa seneng kok makasih Aisyah makasih Siti kalian sahabat echa dan mau bantu echa.” Sambil memeluk mereka.
Keesokan harinya Echa masuk dan langsung membayar spp nya yang telah nunggak 3 bulan.
                                           *****

Hari ini hari terakhir ujian murid-murid sangat senang menyambut terakhir ujian, setelah murid-murid selesai mengerjakan ujian mereka berhambur untuk keluar, dan ketika Aisyah,Echa dan Siti keluar mereka melihat Bu guru Naya yang sedangkan mengemasi buku-buku yang berada dimejanya. Kemudian mereka menghampiri bu naya dan bertanya.
“Bu Guru Naya kok kemas-kemas emang Ibu mau kemana.?” Tanya Aisyah dengan polos.
“Hari ini terakhir Ibu mengajar disini, ibu  harus belajar lagi, ibu mau jadi dosen bukan guru lagi.” Jelas Bu naya.
“Emangnya dosen itu apa bu?.” Tanya Echa.
“Dosen itu seperti guru tapi bukan disekolah lagi mengajarnya.”
“Terus kalau ibu gk ngajar disekolah ibu mengajar dimana.? Tanya Siti.
“Ibu mengajar di kampus.”
“Kampus itu apa bu.? Tanya Echa semakin tidak mengerti.
“Iya kampus itu apa bu, apa kayak sekolah, gurunya jahat jahat ya disitu, terus kalau ibu ngajar disana lalu siapa yang gantiin Ibu disini, dan ibu kejakarta mau ngapain.”Tanya Aisyah.
“Ibu kejakarta mau sekolah lagi, dan kampus itu seperti sekolah nanti kalau ibu udah lulus ibu mau mengajar di kampus, dan untuk pengganti ibu udah ada kok namanya ibu Guru Melati, dia keponakan Ibu yang dari semarang.”
Mereka memperlihatkan wajah sedih nya dan membuat Bu Guru Naya kasian tetapi malah membuat nya semakin ingin mencubit pipi 3 sahabat itu.
“Ya udah Ibu mau siap siap dulu, besok ibu harus berangkat.”
“Ibu Naya jangan lama-lama, nanti kami kangen Bu.” Ujar mereka bertiga.
“Iya sayang.” Sambil mencium pipi 3 sahabat itu.  Dan pergi.
Mereka pun kemudian pulang dan ketika sampai di parkiran Aisyah langsung Masuk mobil dan di lanjutkan dengan 2 sahabat nya.
“Kok muka kalian di tekuk, ini ada apa hayo.?”
“Bu guru Naya yah.”
“Kenapa sama bu Guru Naya sayang?.” Tanya ayah.
“Beliau mau pindah ke Jakarta mau sekolah lagi katanya dia gk mau jadi guru lagi tapi dia maunya jadi dosen.” Jelas Echa.
“Bagus dong.”
“Ayah.” Teriak mereka bertiga.
“Emang apa  yang ayah katakan salah?.” Tanya ayah sambil menyetir mobil merahnya.
“Ya kalau  bu Guru naya pindah kita takut dapet  guru yang jutek suka bentak-bentak kita kan jadi takut yah.” Jawab Aisyah.
“Gini ayah jelasin, Bu Naya pindah karena beliau ingin menuntut ilmu lebih tinggi lagi dan menjadi dosen itu berarti cita-cita beliau sayang,kita sebagai muridnya harus selalu mendoakan beliau biar selalu sehat dan apa yang di impikan  jadi kenyataan.” Jelas ayah.
Kemudian mereka sampai didepan rumah Echa dan echa pun keluar dan berterimakasih.
Mereka terus berjalan dan menurunkan Siti di depan rumah nya,  ketika mereka hampir sampai ayah masih melihat putri kesayangan nya tidur.
Dan ketika mereka telah sampai di garasi rumah, ayah kemudian menggendong aisyah ke dalam rumah dan membawa nya ke kamar ke sayangan nya, dan kemudian menidurkan aisyah di ranjangnya. Kemudian ayah pun langsung turun dan menghampiri bunda yang sedang menyiapkan makanan untuk makan siang, sambil menggendong Ara ayah menghampiri bunda dan menceritakan apa yang terjadi tadi di kantor, bahwa ayah harus pindah tugaskan ke Kalimantan dan sambil menggendong ara ayah terus bercerita,
“Bunda Ayah harus bagaimana, kalau ayah ambil berarti ayah harus meninggalkan kalian, atau kalian ikut bagaimana?” Ajak Ayah.
“Ayah Bunda dan anak-anak akan ikut Ayah, memangnya kapan berangkatnya.? Tanya Bunda halus.
“1 minggu lagi Bun, kalau kalian ikut itu berarti kakak harus pindah sekolah?.”
“Iyalah Ayah kakak harus pindah, nanti bunda coba buat ngomong sama kakak.”
“Iya bun, semoga Aisyah mengerti.”
“Iya Yah.”
Ketika makan sudah siap Bunda ke atas dan membangunkan Aisyah untuk sholat dan kemudian makan,
“Kakak bangun kakak belum sholat dulu kemudian kita makan siang.”
“Iya bun.” Sambil bangun dan beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan cuci muka kemudian sholat.
13.00 Aisyah sudah selesai sholat dan kemudian menyusul untuk makan siang, tidak butuh waktu lama untuk mereka makan siang karena kebiasaan mereka ketika makan tidak di perboleh kana da yang berbicara sehingga mereka cepat menghabiskan makanan di depan mereka, ketika sudah selesai makan siang Ayah langsung menghampiri Aisyah karena sedari tadi Aisyah sepertui tidak nafsu untuk makan,padahal menu makan hari ini adalah makanan kesuakaan nya.
“Kakak Aisyah kenapa.” Sambil duduk di samping Aisyah.
“Aisyah masih memikirkan soal tadi Ayah, yang Bu guru Naya pindah itu.” Sambil memajukan bibir bawah nya.
Yang membuat Ayah ingin mencubit pipinya dengan lembut,
“Kakak setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu pula dengan Bu Naya sama Kakak, Kakak bahagia bertemu Bu guru Naya jadi kakak juga harus bisa bahagia Berpisah dengan bu Naya, oh iya Ayah mau ngomong sesuatu  sama Kakak, tapi kakak gak boleh marah ya.”
“Iya.”
“Janji.” Sambil menyodorkan jari kelingkingnya dan kemudian di sambut jari kelingking Aisyah.
“Begini ayah minggu depan di pindah tugaskan oleh bos ayah  ke Kalimantan dan Ayah gak mungkin ninggalin kalian disini, jadi ayah sudah ambil keputisan untuk ayah bawa kalian ke Kalimantan, dan itu berarti Kakak harus pindah sekolah kesana.”
Mendengar penjelasan Ayah, Aisyah hanya terdiam dengan menundukkan kepala, selang beberapa menit aisyah menjawab.
“Iya Ayah gak papa kok Kalau itu yang terbaik Aisyah gak papa kok, Aisyah juga gak marah kok.”
Kemudian ayah  tersenyum mendengar jawaban Putri kesayangannya yang sudah mengerti tentang keputusan nya.kemudian Ayah pun memeluk Aisyah.
Tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk, aisyah pun langsung melepas pelukan ayah dan berlari ke depan pintu dan membuka nya, ketika aisyah sudah membuka nya ia langsung memeluk kedua sahabat nya, sedangkan Echa dan Siti hanya terdiam melihat tingkah sahabat nya.
“Echa Siti maafin Aisyah ya?.” Sambil melepas pelukan nya.
Mereka kebingungan dengan kata-kata Aisyah.
“Iya maafin Aisyah ya soalnya Aisayah minggu depan Aisyah sama keluarga Aisyah harus pindah ke Kalimantan, jadi nanti kita gak bisa ketemu lagi.”
Kemudian mereka terdiam dan Ehca langsung bertanya dengan mata yang mulai berair “Emangnya kenapa harus pindah, Aisyah marah ya sama kita atau kita bikin kesalahan sampai Aisyah pindah.?” Tanya Echa.
“Enggak kok kalian gak ngelakuin kesalahan apapun Aisyah juga gak marah kok, Ayah aisyah di pindah tugas kesana jadi Aisyah, bunda sama ara harus ikut.”
“Terus sekolah Aisyah gimana.?” Tanya Siti.
“Aisyah pindah sekolah kesana.”
“Kalau aisyah pindah berarti Aisyah gak sekolah disini lagi dong.” Kemudian mereka pun menangis. Dan berpelukan.
Ayah yang melihat sedari tadi percakapan mereka langsung menghampiri mereka dan menjelaskan semuanya, kemudian mereka pun mengerti.
“Meskipun nanti kalian gak bisa main bareng gak bisa ngapa ngapain bareng jangan sampai lupa bahwa kalian itu sahabat, Ayah janji kalau nanti pasti ayah akan bawa Aisyah kesini lagi jadi kalian jangan sedih ya, kalian kan masih bisa  berkirim pesan lewat kantor pos atau yang lain nya.” Jelas Ayah.
Kemudian mereka pun tersenyum dan langsung berlari ke kamar Aisyah untuk bermain dan belajar.
Pukul 15.00 Ayah masuk kekamar Aisyah dan melihat mereka sedang tidur dan Ayah langsung menutup kembali pintunya, kemudian terdengar suara telepon rumah bordering kemudian bunda langsung mengangkatnya. Terdengar suara bunda Siti berasal dari telepon  tersebut.
“Assalamualikum Bunda Caca.”
“Waalaikumsalam BUnda indah, ada apa bun kok telpon gak biasanya?.” Tanya bunda.
“Ini saya mau Tanya apa echa sama siti ada disitu soalnya ini udah jam 15.00 kok mereka belum pulang takut nya mereka kemana.”
“Ini mereka lagi tidur di kamar Aisyah, ya sudah bentar saya bangunkan.”
“Tidak usah bun soalnya saya juga mau ke luar sebentar, biasa bun mau arisan saya kira dimana takut nya mereka kemana gitu, kalau mereka disitu ya sudah saya jadi  lega.”
“Iya bun.”
“Ya sudah bun saya mau berangkat dulu titip anak anak ya bun insyaallah nanti sekitar jam 5 saya jemput soalnya tempat arisannya deket  rumah Bunda caca.” Tuuuut suara telpon terputus.
Kemudian pukul 16.00 mereka terbangun dan langsung bergegas kekamar mandi untuk mandi dan kemudian sholat. Beberapa menit kemudian mereka turun dan hendak pulang, dan mereka melihat Bunda yang sedang menonton televisi bersama Ara Echa dan Siti menghampiri nya dan berpamitan,
“Kalian mau kemana ?.” Tanya Bunda.
“Kami mau pulang bun ini sudah sore.”
“Disini aja dulu soalnya tadi Bundanya siti menelpon Bunda kalau dia mau jemput kalian jam 5 Aisyah juga belum bangun kan?.”
“Iya Aisyah belum bangun bun.” Jawab Echa.
“Ya sudah kalian disini lah dulu kalau kalian pulang dulu tanpa pamit ke Aisyah nanti pasti dia marah.”
“Iya bun” kemudian mereka pun duduk di samping Bunda dan menonton televise.
Pukul 16.20 Aisyah terbangun dan kemudian turun dan menghampiri mereka yang sedang asik menonton televisi
Sekitar jam 17.00 bunda Siti datang dan mereka pulang.
*****
Jam beker Aisyah menunjukan pukul 6.00 Aisyah yang sedari tadi sudah terbangun dan sudah siap siap langsung turun dan menuju kemeja makan untuk sarapan bersama setelah selesai sarapan dia langsung berangkat .
Seperti biasa mereka mampir dulu ke rumah Echa kemudian kerumah Siti untuk menjemput mereka, hari ini hari pengambilan raport mereka begitu senang dan gembira, tetapi hari ini  Aisyah harus berangkat ke Kalimantan jam 14.00, mereka sampai di depan sekolah kemudian mereka pun masuk dan menuju ke ruang pengambilan raportnya. Kemudian mereka pun duduk dan selang beberapa menit bunda Siti datang dan melihat pertunjukan demi pertunjukan jam menunjukan pukul 12.00 ini acara terakhir yakni pengambilan raport dan pembacaan juara, Aisyah yang sedang duduk dan tertawa dengan teman-temannya dipanggil karena ia mendapatkan juara 1 di kelasnya yakni kelas 3 sekolah dasar. Setelah mengambil hadiah dan mengambil raport aisyah langsung berpamitan kepada Echa dan Sit, ketika Aisyah berpamitan mereka menangis.
“ais kalau udah sampai jangan lupa in kita ya, kalau ais udah nemu temen baru Eha san Siti jangan di lupain ya.” Kata Siti dengan menangis. Kemudian mereka berpelukan.
“Iya Ais janji gk akan lupa sama kalian, Echa sama Siti kan sahabat baik Ais jadi Ais gk akan lupain kalian, ya udah Aisy mau pulang dulu ya mau siap siap dulu,” Kemudian Ais pulang.











TENTANG PENGARANG
 Ariani nur fadila lahir di malang 02 januari 2001 , Dia anak pertama dari 2 saudara, tahun 2013 dia menyelesaikan pendidikan pertama nya di mi miftahul ulum di desanya,  kemudia di tahun 2015 dia menyelesaikan pendidikan kedua nya yakni di mts alfatah,  kemudia ia mendaftarkan diri ke pondok pesantren di ngawonggo dan sekolah di sana tahun 2018 ia lulus dan keluar dari pondok tersebut dan pindah  ke kota malang untuk melanjutkan sekolah nya di univesitas islam malang,  Dia memiliki hobi menulis puisi dan cerpen sehingga dia mengambil jurusan pendidikan bahasa dan  sastra indonesia yang berada di universitas islam malang, Sekarang dia masih menempuh semester 2 di universitas tersebut.  Dia aktif mengikuti organisasi di fakultas yakni organisasi lpm fenomena,  karya yang sudah dia terbitkan yakni puisi,  yang di terbitkan dalam majalah kampus.







Siti Aisyah di Siti Aisyah dilahirkan di Malang Jawa Timur, pada tanggal 28 Juni 1998. Anak ke dua dari dua bersaudara pasangan Bapak Mahmoud Rodel Convento dan Ivu Sanik. Ia memulai pendidikan sekolah dasar di Mi Miftahul Ulum 1 Kanigoro Pagelaran Malang.tamat tahun 2010.  kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Petama di Smp Raudlatul Ulum 2 tamat tahun 2013. Pendidikan Sekolah Menengah Atas di Ma Raudlatul Ulum tamat tahun 2016. Pendidikan berikutnya ditempuh di Universitas Islam Malang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi PBSI. Ia bercita-cita menjadi seorang Pembisnis , membuka usaha kuliner seperti apa yang diharapkan oleh kedua orang tuanya. Sebelum melanjutkan pendidikan di universitas,  Ia juga sempat kursus Bahasa Inggris di pare Kediri. Sekarang masih dalam proses belajar di universitas iIslam Malang,  semuanya berkat ridha Allah SWT melalui doa kedua orangtuanya  juga usaha kedua orangtuanya Ia bisa melanjutkan pendidikannya.
Hobi dari mahasiswa ini adalah membaca buku buku motovasi juga buku buku sastra. Dalam tugas pembuatan novel dengan rekannya Ariani Nur Fadila , tidaklah begitu di jadikan sebagai beban karena novel adalah salah satu yang di sukai untuk di baca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kuda berkaki lima

Solusi Tepat Untuk Perawatan Under Eye Cream